Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Sabtu, 10 Maret 2012

Cara Mengupil yang Baik dan Benar

Pada hari ini saya akan memosting segala postingan tentang "Mengupil" Ini adalah postingan pertama pada hari ini, maka untuk memulainya saya akan memberitahukan tata cara mengupil.


Anda pasti mengira bahwa melakukan perbuatan yang terpuji mengupil tidak ada tata caranya? Ternyata mengupil itu ada tata caranya. Tidak asal memasukkan jari ke hidung, terus diputer-puter deh jarinya -__-
Berikut cara mengupil yang baik dan benar.

Gunakan jari yang tepat

Gunakan jari kelingking terlebih dahalu baru kemudian jari telunjuk. Kenapa? Karena ukuran jari kelingking sangat ideal untuk menyapa upil-upil kecil yang duduk manis di dalam sana. Bila si upil imut sudah bisa keluar, biasanya giliran upil gede masih setia menunggu giliran sentuhan jari Anda. Nah, tentu diperlukan ukuran jari yg sesuai utk mengeluarkannya. Gunakan jari telunjuk utk ‘abangnya’ si upil imut ini. Ingat, jari telunjuk ya, bukan jari tengah karena dikhawatirkan si upil tersinggung dan nggak mau kluar karena diacungi jari tengah.

Carilah suasana yang nyaman dan tentram

Coba kalau misalnya kita ngupil di perempatan jalan yang lalu lintasnya ramai, bukan keasyikan ngupil yang didapat melainkan maut yang datang menjemput.

Bertanggung-jawab

Setelah mengupil, selalu siapkan tisu. Kalo nggak bawa tisu boleh disimpan dulu smpe Anda menemukan tempat sampah. Boleh juga digenggam erat-erat atau dimasukkan saku celana atau baju. Tapi ingat, jangan sekali2 mengoleskan atau membuang upil di sembarang tempat terus pergi diam2 setelah keadaan dirasa aman.

Jangan Berlebihan

Cukuplah bila kegiatan ngupil Anda ini berjalan apa adanya tanpa mbayangkan yang enggak2, apalagi disertai dengan desahan2 erotis dan lidah membasahi bibir. Nanti orang lain yg mendengar malah menganggap Anda sedang berfantasi seks.

Berperilaku Dewasa

Segera setelah selesai dengan kegiatan ngupil ini, nggak perlu Anda berkreasi dengan membentuk upil menjadi sesuatu yang menarik sekedar untuk melatih kreatifitas. Misalnya, membentuk upil menjadi mobil-mobilan atau motor sport dan menjadikannya sebagai mainan. Berperilakulah dewasa, jangan kayak anggota DPR.

Berperilaku Efektif

Bila Anda sedang sibuk dan nggak bisa meluangkan sedikit waktu untuk ngupil, lakukan sekaligus dengan dua jari tangan. Dalam hal ini kelingking dan jari manis bisa dikerahkan sekaligus buat menyingkat waktu. Atau bila perlu, minta tolonglah ke rekan untuk memeriksa hidung Anda sekedar memastikan apakah ada upil di lobang hidung. Percuma kan, kalau ternyata nggak ada upil tapi harus membuang waktu untuk ngupil?


Berperilaku Adil


Jangan biarkan salah satu lobang hidung Anda cemburu dan dibiarkan penuh dengan upil hanya gara-gara Anda selalu ngupil di satu sisi lobang saja. Bila hari ini lobang hidung sebelah kiri sudah plong dan bebas upil, ada baiknya giliran sisi satunya anda eksplorasi di hari berikutnya. Kalau perlu buatlah jadwal ngupil supaya teratur.

Berperilaku Pelit

Maksudnya adalah, bila Anda sudah selesai dengan kegiatan ngupil cukuplah rasa dan sensasi dari upil dan mengupil itu dirasakan sendiri dan nggak perlu berbagi kepada teman, apalagi sampai memaksa teman Anda untuk merasakan buah upil yang telah sukses dikeluarkan. Ingat pepatah “dari hal yang kecil bisa menjadi besar”. Kenapa begitu, karena bermula dari si upil yang imut itu bisa membuat jidat benjol-benjol sebesar 5x ukuran upil, kalau Anda nekad sharing dengan teman atau orang lain.

Jangan Memaksakan Kehendak

Lakukan ngupil atas kreatifitas sendiri dan di lobang hidung sendiri, jangan di hidung teman. Ingat, belum tentu orang lain merelakan lobang hidungnya dikorek-korek, padahal maksud Anda sebenarnya baik. Malah bisa-bisa Anda dilaporkan polisi dan terkena pasal “nose abusement”.

0 komentar:

Posting Komentar